Minggu, 25 Oktober 2020

Hikmah Dan Teladan Yang Dapat Diambil Dan Ditiru Dari Perjuangan Nabi Di Madinah

 1.        Ketabahan dalam menerima cobaan

Nabi Muhammad SAW dan para sahabat melakukan hijrah ke Madinah merupakan akibat dari kekejaman kaum kafir Quraisy terhadap kaum Muslimin. Mereka pergi berhijrah dengan meninggalkan segala yang ada di Mekkah, antara lain sanak famili, harta benda dan juga kampung halaman. Rasa berat pada diri kaum Muslimin meninggalkan kampung halaman ternyata sirna oleh keimanan mereka yang kuat dan kecintaan yang tulus terhadap Nabi Muhammad SAW. Mereka tabah dan ikhlas dalam menerima cobaan ini. Oleh karena itu, apapun keadaannya, situasinya apakah senang atau susah, iman harus senantiasa melekat di hati kita.

 

b.       Cerdas dalam mengambil keputusan

Nabi Muhammad SAW adalah orang yang memiliki kecerdasan yang luar biasa dalam mengambil keputusan dan tindakan. Hal itu terbukti ketika beliau mampu menyatukan kaum Muhajirin dan Anshar menjadi satu saudara. Persaudaraan ini menjadikan masyarakat Muslim Madinah semakin berkembang dan kuat serta mampu menjadi bangsa yang besar dan bersatu dibawah bendera Islam, sehingga dalam tempo yang relatif singkat masyarakat Muslim Madinah dikagumi oleh bangsa lainnya.

Dalam bidang ekonomi dan perdagangan, Nabi Muhammad SAW menerapkan asas koperasi, yakni menganjurkan kaum Muslim di Madinah agar memperhatikan nasib saudaranya, tidak serakah dan tidak mempraktekkan sistem riba dalam transaksi perdagangan. Bahkan, dalam menunaikan haji yang terakhir atau disebut dengan  Haji Wada tahun  10 H (631 M) Nabi menyampaikan khotbahnya yang sangat bersejarah antara lain berisi:

a.       larangan untuk riba dan menganiaya.

b.       Perintah untuk memperlakukan istri dengan baik.

c.       Persamaan dan persaudaraan antar manusia harus ditegakkan.

 

c.        Gigih dan istiqamah dalam berjuang

Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya mendapatkan perlawanan dan tekanan yang sangat berat dari kaum kafir Quraisy Mekkah dan orang-orang Yahudi dalam mensyi’arkan dakwah Islam di Madinah. Bahkan, ketika mereka berada di Madinah ada beberapa peperangan yang dilalui Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya, seperti perang Badar, Uhud dan Khandaq. Meskipun kaum Muslim di Madinah masih sangat minim dan kekuatan mereka tidak seimbang dibanding kekuatan kaum kafir Quraisy yang begitu besar, baik dalam hal jumlah tentara maupun persenjataan, namun semangat juang mempertahankan agama dan dakwah Islam tetap kokoh tak tergoyahkan dalam jiwa-jiwa mereka. Akhirnya kaum Muslim di Madinah mampu mengimbangi kekuatan kaum kafir di Mekkah dan orang-orang Yahudi di Madinah.