Ketika berusia
kurang lebih 40 tahun, Muhammad SAW diangkat menjadi Nabi dan Rasul yang
ditandai dengan turunnya wahyu pertama yaitu Q.S. al-Alaq ayat 1-5, dari Allah
SWT melalui perantara malaikat Jibril.
Q.S.
al-Alaq ayat 1-5:
Artinya: 1. Bacalah dengan
(menyebut) nama Tunanmu yang menciptakan, 2. Dia telah menciptakan manusia dari
segumpal darah, 3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha Pemurah, 4. Yang mengajar
(manusia) dengan perantaraan qalam, 5. Dia mengajar kepada manusia apa yang
tidak diketahuinya.
Beberapa waktu kemudian turunlah wahyu kedua yaitu Q.S Al-Mudatsir ayat 1-7:
Artinya: 1. Hai orang yang
berselimut,2. Bangunlah, lalu berilah peringatan!, 3. Dan Tuhanmu agungkanlah!,
4. Dan pakaianmu bersihkanlah, 5.dan perbiatan dosa tinggalkanlah, 6. Dan
janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak,
7. Dan untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu, bersabarlah.
1.
Prioritas
Dakwah Rasululah SAW di Mekkah
Selama berdakwah di Mekkah,
ada beberapa hal yang menjadi prioritas dakwah Rasulullah SAW, yaitu:
a.
Mengajarkan
ketauhidan
Ajaran Islam menekankan pada
tauhid (menyembah hanya pada Allah SWT yang esa). Ajaran tauhid ini sangat
berbeda dengan kepercayaan yang dianut masyarakat Mekah pra-Islam yang menganut
polytheisme (kepercayaan tentang adanya banyak Tuhan). Masyarakat mekah
pra-Islam menyembah berhala, bulan-bintang, arwah leluhur, jin, dll.
b.
Kondisi
masyarakat Mekah yang menyembah berhala
Rasulullah SAW mempunyai
misi mengajak masyarakat Mekah beralih dari menyembah banyak berhala kepada
menyembah hanya kepada Allah SWT.
c.
Beriman kepada
adanya hari kiamat sebagai hari pembalasan
Hari kiamat penting untuk
diyakini akan terjadi karena mampu menjadi control bagi perilaku manusia selama
hidupnya. Dunia hanya sementara sedangkan akhiratlah yang abadi.
d.
Mengubah
perilaku masyarakat jahiliyah (bodoh)
Perilaku jahiliyah
masyarakat Mekah pra-Islam bukanlah berarti mereka bodoh dalam intelektual
melainkan bodoh dalam perilaku yang cenderung merusak tatanan social. Berjudi,
minum khamer, membunuh, mengundi nasib dengan anak panah, adalah perilaku
jahiliyah. Rasulullah SAW mendapat tugas untuk memperbaiki akhlak mereka agar
sesuai dengan tuntunan al-Qur’an. Rasulullah SAW memberi teladan melalui akhlak
terpuji. Beliau dijuluki al-amin (dapat dipercaya) karena kejujuran dan
kebaikannya.
e.
Mengangkat dan
melindungi hak asasi manusia
Islam mengajarkan persamaan
derajat manusia. Islam juga menolak adanya praktek perbudakan, Islam
menghormati peran wanita dalam masyarakat. Hal tersebut sangat berbeda denga
tradisi masyarakat Mekah pra-Islam yang terbiasa menganggap wanita sebagai aib
keluarga, melakukan praktek perbudakan dan membedakan status social seseorang
berdasarkan harta dan kedudukannya.
2.
Tanggapan
Masyarakat Mekah terhadap Dakwah Nabi Muhammad SAW
Sebagian
besar masyarakat Mekah menentang dengan keras hadirnya ajaran islam yang dibawa
Rasulullah SAW. Penentangan tersebut dipelopori oleh para tokoh masyarakat
mekah. Salah seorang tokoh masyarakat mekah yang menolak Islam adalah AbuLahab,
yang masih merupakan paman Rasulullah SAW. Bersama Abu sufyan, Abu jahal, dan
beberapa tokoh mekah lainnya, ia menyebarkan kebencian terhadap nabi Muhammad
SAW. Namun berbagai rintangan dakwah yang menerpa Rasulullah SAW dihadapi
dengan kesabaran, keuletan, dan semangat pantang menyerah.
Jika disimpulkan, ada
beberapa faktor yang menjadi penyebab penolakan keras masyarakat Mekah terhadap
ajaran Islam, diantaranya yaitu:
a. Takut
kehilangan kekuasaan
b. Hilangnya
status social
c. Hilangnya
industri perdagangan patung
3.
Tantangan dan
Rintangan Dakwah Rasulullah SAW di Mekah
Dakwah di kota Mekah penuh dengan
rintangan dan hambatan. Berbagai strategi diterapkan masyarakat Mekah untuk
menghentikan penyebaran ajaran Islam, diantaranya:
a. Hinaan, ancaman
dan siksaan terhadapa Rsulullah SAW
b. Hinaan, ancaman
dan siskaan terhadap pengikut Rasulullah SAW
c. Bujukan harta,
tata dan wanita
d. Tawaran kepada
nabi untuk bertukar sesembahan dengan orang-orang kafir quraisy
e. Membujuk dan
menghasut Abu Thalib (paman kesayangan Rasulullah SAW) agar berupaya
menghetikan dakwah Rasul
f. Menghasut
masyarakat Mekah bahwa ayat-ayat al-Qur’an adalah mantra-mantra yang
menyesatkan dan ancaman siksaan bagi pengikut Muhammad SAW
g. Pemboikotan
terhadap Bani Hasyim dan Bani Muthalib. Isi pemboikotan:
1) Masyarakat
Mekah dilarang berbicara dan menolong Bani Hasyim dan Bani Muthalib
2) Masyarakat
Mekah dilarang berjual beli dengan Bani Hasyim dan Bani Muthalib
3) Masyarakat
Mekah dilarang Menikah atau dinikahi bani Hasyim dan Bani Muthalib
h. Mempengaruhi
pimpinan negara-negara tetangga untuk menolak kehadiran Islam atau orang Islam
4.
Kunci Sukses
Dakwah Rasulullah SAW di Mekah
Berbagai hambatan dan rintangan yang dihadapi Rasulullah SAW di Mekah
senantiasa diatasi dengan sikap-sikap positif, diantaranya:
a. Sabar
b. Gigih dan Ulet
c. Beraqidah yang
benar dan kuat
d. Menampilkan
akhlak terpuji dan menjauhi kemungkaran
e. Menjunjung
tinggi kesetaraan derajat manusia