Kamis, 23 Juli 2020

Dakwah Nabi Muhammad SAW di Mekkah

Ketika berusia kurang lebih 40 tahun, Muhammad SAW diangkat menjadi Nabi dan Rasul yang ditandai dengan turunnya wahyu pertama yaitu Q.S. al-Alaq ayat 1-5, dari Allah SWT melalui perantara malaikat Jibril.

Q.S. al-Alaq ayat 1-5:




Artinya: 1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tunanmu yang menciptakan, 2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah, 3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha Pemurah, 4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan qalam, 5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

 

Beberapa waktu kemudian turunlah wahyu kedua yaitu Q.S Al-Mudatsir ayat 1-7:



Artinya: 1. Hai orang yang berselimut,2. Bangunlah, lalu berilah peringatan!, 3. Dan Tuhanmu agungkanlah!, 4. Dan pakaianmu bersihkanlah, 5.dan perbiatan dosa tinggalkanlah, 6. Dan janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak, 7. Dan untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu, bersabarlah.

 

1.     Prioritas Dakwah Rasululah SAW di Mekkah

Selama berdakwah di Mekkah, ada beberapa hal yang menjadi prioritas dakwah Rasulullah SAW, yaitu:

a.      Mengajarkan ketauhidan

Ajaran Islam menekankan pada tauhid (menyembah hanya pada Allah SWT yang esa). Ajaran tauhid ini sangat berbeda dengan kepercayaan yang dianut masyarakat Mekah pra-Islam yang menganut polytheisme (kepercayaan tentang adanya banyak Tuhan). Masyarakat mekah pra-Islam menyembah berhala, bulan-bintang, arwah leluhur, jin, dll.

 

 

 

b.      Kondisi masyarakat Mekah yang menyembah berhala

Rasulullah SAW mempunyai misi mengajak masyarakat Mekah beralih dari menyembah banyak berhala kepada menyembah hanya kepada Allah SWT.

 

c.      Beriman kepada adanya hari kiamat sebagai hari pembalasan

Hari kiamat penting untuk diyakini akan terjadi karena mampu menjadi control bagi perilaku manusia selama hidupnya. Dunia hanya sementara sedangkan akhiratlah yang abadi.

 

d.      Mengubah perilaku masyarakat jahiliyah (bodoh)

Perilaku jahiliyah masyarakat Mekah pra-Islam bukanlah berarti mereka bodoh dalam intelektual melainkan bodoh dalam perilaku yang cenderung merusak tatanan social. Berjudi, minum khamer, membunuh, mengundi nasib dengan anak panah, adalah perilaku jahiliyah. Rasulullah SAW mendapat tugas untuk memperbaiki akhlak mereka agar sesuai dengan tuntunan al-Qur’an. Rasulullah SAW memberi teladan melalui akhlak terpuji. Beliau dijuluki al-amin (dapat dipercaya) karena kejujuran dan kebaikannya.

 

e.      Mengangkat dan melindungi hak asasi manusia

Islam mengajarkan persamaan derajat manusia. Islam juga menolak adanya praktek perbudakan, Islam menghormati peran wanita dalam masyarakat. Hal tersebut sangat berbeda denga tradisi masyarakat Mekah pra-Islam yang terbiasa menganggap wanita sebagai aib keluarga, melakukan praktek perbudakan dan membedakan status social seseorang berdasarkan harta dan kedudukannya.

 

2.      Tanggapan Masyarakat Mekah terhadap Dakwah Nabi Muhammad SAW

Sebagian besar masyarakat Mekah menentang dengan keras hadirnya ajaran islam yang dibawa Rasulullah SAW. Penentangan tersebut dipelopori oleh para tokoh masyarakat mekah. Salah seorang tokoh masyarakat mekah yang menolak Islam adalah AbuLahab, yang masih merupakan paman Rasulullah SAW. Bersama Abu sufyan, Abu jahal, dan beberapa tokoh mekah lainnya, ia menyebarkan kebencian terhadap nabi Muhammad SAW. Namun berbagai rintangan dakwah yang menerpa Rasulullah SAW dihadapi dengan kesabaran, keuletan, dan semangat pantang menyerah.

Jika disimpulkan, ada beberapa faktor yang menjadi penyebab penolakan keras masyarakat Mekah terhadap ajaran Islam, diantaranya yaitu:

a.   Takut kehilangan kekuasaan

b.   Hilangnya status social

c.   Hilangnya industri perdagangan patung

 

3.      Tantangan dan Rintangan Dakwah Rasulullah SAW di Mekah

Dakwah di kota Mekah penuh dengan rintangan dan hambatan. Berbagai strategi diterapkan masyarakat Mekah untuk menghentikan penyebaran ajaran Islam, diantaranya:

a.   Hinaan, ancaman dan siksaan terhadapa Rsulullah SAW

b.   Hinaan, ancaman dan siskaan terhadap pengikut Rasulullah SAW

c.   Bujukan harta, tata dan wanita

d.   Tawaran kepada nabi untuk bertukar sesembahan dengan orang-orang kafir quraisy

e.   Membujuk dan menghasut Abu Thalib (paman kesayangan Rasulullah SAW) agar berupaya menghetikan dakwah Rasul

f.    Menghasut masyarakat Mekah bahwa ayat-ayat al-Qur’an adalah mantra-mantra yang menyesatkan dan ancaman siksaan bagi pengikut Muhammad SAW

g.   Pemboikotan terhadap Bani Hasyim dan Bani Muthalib. Isi pemboikotan:

1)     Masyarakat Mekah dilarang berbicara dan menolong Bani Hasyim dan Bani Muthalib

2)     Masyarakat Mekah dilarang berjual beli dengan Bani Hasyim dan Bani Muthalib

3)     Masyarakat Mekah dilarang Menikah atau dinikahi bani Hasyim dan Bani Muthalib

h.   Mempengaruhi pimpinan negara-negara tetangga untuk menolak kehadiran Islam atau orang Islam

 

4.      Kunci Sukses Dakwah Rasulullah SAW di Mekah

Berbagai hambatan dan rintangan yang dihadapi Rasulullah SAW di Mekah senantiasa diatasi dengan sikap-sikap positif, diantaranya:

a.   Sabar

b.   Gigih dan Ulet

c.   Beraqidah yang benar dan kuat

d.   Menampilkan akhlak terpuji dan menjauhi kemungkaran

e.   Menjunjung tinggi kesetaraan derajat manusia


Tidak ada komentar:

Posting Komentar