Selasa, 25 Desember 2012

Coretan Syawal


HIKMAH LEBARAN
(Menciptakan Masyarakat yang Aman dan Tentram)

Lebaran menurut pendapat ku berarti hari yang tepat untuk berkumpulkan sanak saudara atau keluarga. Setelah sebulan berpuasa malam sholat tarawih, diakhiri zakat, takbir kemenangan dan sholat idul fitri di masjid atau di tanah lapang. Takbir kemengan menjadi meriah dengan munculnya anak-anak kecil bersama orang tua di masjid. Semua anak kecil duduk berjejer membuat lingkaran bergiliran dengan pengeras suara untuk bertakbir. Setelah sholat isya mulailah takbir keliling hingga kembali ke masjid lagi dilanjutnya takbir sampai pagi dilanjutnya dengan shalat idul fitri berjamaah dan saling maaf memaafkan.
Masyarakat jawa pada umumnya memanfaatkan momentum penting ini, dengan mudik pulang kampung walaupun mereka pergi jauh / di tanah perantauan dengan rela hanya untuk sekedar lebaran di tanah kelahiran dan berkumpul dengan keluarga. Tidak hanya itu mereka pun yang belum berkeluarga atau masih bujang saja bahkan yang sudah berkeluarga. Baik yang dari kota ke desa ataupun sebaliknya. Biasanya mereka kemudian bertukar wawasan antara keluarga satu dengan lainnya baik masalah pendidikan, sosial, ekonomi.
Lebaran dapat diambil pelajaran yang baik atau hikmah, Pertama ; Menguatkan Rasa Persatuan, berarti persaudaran persatuan yang telah ada lebih dimantapkan dengan saling kunjung mengunjungi antara satu rumah dengan rumah yang lain. Kedua ; wahana untuk saling kenal mengenal dan saling memaafkan. Diantara anggota keluarga karena belum tentu semua keluarga bisa berkumpul seperti di hari lebaran. Semua anggota keluarga tidak ada lagi merasa dirinya lah yang ter atau paling.  Diantara anggota keluarga hati terbuka walaupun dulunya memiliki masalah kurang cocok atau memiliki konflik mereka cepat-cepat untuk memberi dan menerima maaf baik dengan secara langsung (berkunjung dari rumah ke rumah)  maupun tidak langsung (SMS, Email, Telpon Kartu Lebaran) sehingga diharapkan keluarga nyaman dan aman sehingga masyarakat atau negera tentram. Ketiga : Kemenangan Umat Islam, artinya sebulan kita telah digembleng dengan puasa disiang hari dan malam hari tadarus al qur’an, dan sholat tarawih atau qiyamullail. pengendalian hawa nafsu, pelatihan disiplin, saranan merasakan betapa susahnya nasib para fakir miskin dan diakhiri dengan zakat fitrah dan sholat Idul Fitri berjamaah. Kebiasaan yang baik di bulan puasa dan hari kemenengan menjadi harapan ke bulan-bulan selanjutnya untuk membentuk manusia yang tangguh, ulet dan tahan banting dalam situasi kondisi apapun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar