1. Kelahiran Nabi
Muhammad SAW
Setelah cukup Sembilan bulan, Aminah (ibunda Nabi Muhammad SAW)mengandung
dengan tidak mendapat halangan apapun, pada subuh, senin, 12 Rabiulawal tahun
Fiil(gajah) bertepatan dengan tanggal 20 April 571 Masehi, lahirlah Nabi
Muhammad SAW denagn selamat di rumah ibunya di kampong bani Hasyim di kota
Mekah Al Mukarromah. Yang Menjadi bidan saat beliau dilahirkan adalah Siti
Syifa, ibu sahabat Abdurrahman bin Auf r.a.
Kakek beliau, Abdul Muthalib, sedang tawaf di sekeliling Ka’bah. Ketika
mendengar kabar dari seorang utusan dari Siti Aminah bahwa ia telah melahirkan
cucunya seorang laki-laki, Abdul Muthalib segera bergegas ingin melihat cucunya
dengan perasaan yang sangat gemmbira. Sesampainya di rumah Aminah, Abdul
Muthalib memeluk cucunya yang baru lahir kemudian menggendongnya dan dibawa ke
Ka’bah. Ia membawa masuk cucunya ke dalam Ka’bah kemudian berdoa dan
memanjatkan syukur kepada Allah SWT.
Berita
kelahiran Nabi Muhammad SAW bin Abdullah membuat senang setiap orang yang
mendengarnya, tak terkecuali Abu Lahab, paman belliau yang kelak akan menjadi
penghalang besar dalam misi dakwah Nabi.
2.Masa kecil Nabi Muhammad SAW
Nabi Muhammad Saw dikhitan pada umur
tujuh hari dari kelahirannya dan diberi nama Muhammad oleh kakeknya, Abdul
Muthalib. Nabi Muhammad tidak disusui oleh ibunya, tetapi ia disusukan kepaba
seorang wanita dari dusun Banu Sa’ad yang bernama Siti Halimah yang pandai
menyusukan dan merawat bayi. Telah menjadi kebiasaan bangsawan Quraisy waktu
itu untuk menyusukan anak-anak mereka kepada orang-orang dusun dengan tujuan
agar anak hidup dalam suasana yang lain, yang lebih bersih udaranya, sehingga
dapat tumbuuh dan berkembang dengan baik dan juga agar anak-anak mereka mampu
berbicara dengan bahasa Arab asli, yaitu bahasa kaum Badawi.
Demikianlah, Nabi Muhammad SAW dirawat
dan diasuh oleh Siti Halimah sampai umur lima tahun.Ketika Nabi Muhammad SAW
diasuh oleh Siti Halimah,ia sering ikut mengembala kambing dengan anak Siti
Halimah yang bernama Abdullah. Suatu hari ada kejadian aneh yang menimpa diri
Nabi Muhammad SAW. ADa dua orang yang berpakaian serba putih mendadak
menghampirinya kemuudian menangkappnya. Nabi Muhammad dibaawa ke tempat yang
agak jauh. SAlah seorang dari kedua orang itu membelah dadanya dengan pisau dan
yang satu lagi memegang tangan dan kakinya. Setelah mendapat benda yang
berwarna hitam dari dada nabi kemudian membuangnya, kedua orang tersebut pergi
begitu saja.
Siti Halimah dan keluarganya yang
khawatir akan keselamatan Muhammad, mereka dating ke tempat teersebut dan
melihat nabi sedang duduk termenung. Nabi menceritakan kejadian aneh yang telah
dialaminya. Setelah kejadian aneh yang
engherankan itu, Siti Halimah merasa khawatir akan keselamatan nabi, Ia
memulangkan nabi ke ibunya, Siti Aminah, di Mekkah dalam usia lima tahun.
Setahun dalam pengasauhan ibunya, ia dibawa
oleh Siti Aminah untuk berziarah ke makam ayahnya kemudian mengunjungi family
ibunya di Madinah. Namun dalam perjalanan pulang ibunya jatuh sakit dan wafat
di sebuah desa yang bernama ‘Abwa dan di sanalah Siti Aminah dimakamkan.
Sepeninggal ibunya, Rasulullah
diasuh oleh kakeknya yang bernama Abdul Muthalib, seorang yang memiliki
pengaruh besar di suku Quraisy. Abdul Muthalib sangat mencitai cucunya
tersebut, namun saying beliau wafat di usia delapan puluh tahun dan usia
Rasulullah SAW waktu itu delapan tahun.
c. Nabi Muhammad SAW di usia Remaja.
Selepas dari asuhan kakeknya, Rasulullah SAW
berada di bawah pengasuh pamannya, Abu Thalib yang mencintai dan menyayanginya
tidak kurang dari kasih saying dan kecintaan kakeknya kepadanya
.
Pada umur duabelas tahun, dengan
perasaan berat hati Abu Thalib membawa nabi berdagang ke negeri Syam. Ketika
sampai di kota Baasrah, mereka bertemu dengan seorang Pendeta Nasrani yang
bernama Bakhira. Pendeta Bakhira menatap muka nabi dengan pandangan yang dalam.
Ia berpesan keapada Abu Thalib bahwa ia harus menjaga, merawat, serta mengawasi
anak laki-laki yang dibawanya karena ia bukan anak sembarangan dan kelak akan
menjadi imam para Rosul dan penutup para nabi Tuhan. Hal itu ia katakana sesuai
dengan tanda-tanda yang ada pada anak itu dan sesuai dengan apa yang ada dalam
kitab sucinya, Injil.
Di usia remaja,
nabi Muhammad SAW terkenal dengan budi luhur dan kemuliaan hatinya. Ia dijuluki
Al-Amin artinya yang sangat di percaya. Berita tersebut menyebar hamper ke
seluruh penjuru Mekkah. Karena itulah Khadijah binti Khuwaili d seorang janda
yang kaya raya tertarik agar Muhammad bin Abdullah menjualkan dagangannya ke
Syam. Dalam perjalannya ke Syam yang kedua kali nabi ditemani oleh Maesaroh,
seorang kepercayaan Khadijah. Perdagangan nabi di Syam menghasilkan keuntungan
yang besar karena kejujuran dan keuletannya. Sesampainya di Mekah, Maesaroh
menceritakan kepada Khadijah pengamatannya tentang apa yang telah dilakukan
nabi ketika berdagang. Hal itu pulalah yang menarik Siti Khadijah untuk melamar
nabi untuk menikahi dirinya ketika usia 25 tahun dan Siti Khadijah berusia 40
tahun.
d. Nabi Muhammad SAW diangkat
menjadi Rosul
Menjelang usia empat puluh tahun,
Nabi Muhammad SAW lebih seering menyendiri. Ia lebih senang memikirkan cara
meluruskan jalan hidup bangsanya yang gemar berselisih, saling menumpahkan
darah, senang berzina, berjudi, mabuk-mabukan dan membunuh anak perempuannya
sendiri. Di usia empat puluh tahun ini Nabi Muhammad SAW lebih sering
meninggalkan keluarganya. Ia memilih Gua Hira sebagai tempat untuk berkhalwat.
Nabi mengasingkan diri di gua
tersebut kadang-kadang sampai 10 hari 10 malam, kadang-kaadang pula dilakukan
sampai 20 hari 20 malam. Ini dilakukan berkali-kali dan berbulan-bulan lamanya.
Maksud dan tujuan beliau berkhalwat adalah menenangkan jiwa, menjernihkan
pikiran, dan menjauhkan pandangan kotor duniawi,selanjutnya ingin mencari
kebenaran yang hakiki.
Setelah enam bulan berkhalwat atau
mengasingkan diri di Gua Hira, suatu malam beliau didatangi Malaikat Jibril
utusan Allah SWT untuk menyampaikan wahyu-Nya yang pertama kali yaitu Al Qur’an
Surah Al-‘Alaq ayat 1-5 kepada Nabi Muhammaad SAW yang berbunyi :
Artinya :
2. Misi Nabi
Muhammad SAW
a. Sebagai Rahmat
Bagi Alam Semesta
Semenjak kecil, dalam dri Nabi Muhammad SAW sudah terdapat tanda-tanda
bahwa beliau dipersiapkan oleh Allah SWT untuk menjadi rasul-Nya. Tanda-tanda
tersebut sesuai dengan janji Allah paada kitab-kitab sebelun kitab suci
Al-Qur’an.
Beliau
diangkat menjadi rasul di tengah-tengah masyarakat Arab yang hamper kehilangan
pedoman hidup.Akidah (keyakinan) mereka sudah menyimpang dari apa yang telah di
sampaikan oleh nabi-nabi terdahulu, akhlak (tingkah laku) mereka menyerupai
tingkah laku binatang, moral mereka hancur akibat penyelewengan akidah dan
kelakuan mereka sendiri.
Kebanyakan dari bangsa Arab paada waktu itu menyembah
patung (berhala),tega membunuh anak perempuannya sendiri,berzina, berjudi, dan
mabuk-mabukan sudah mendarah daging dalam kebiasaan sehari-hari. Penindasan dan
sewenang-wenang terhadap kaum yang lemah bukan hal yang aneh, siapa yang kuat
dialah yang berkuasa.
Di
tengah-tengah keadaan masyarakat yang demikian itulah, Allah SWT mengangkat
Nabi Muhammad SAW sebagi rasul-Nya untuk menjalankan misinya menyebarkan agama
Islam. Membebaskan masyarakat Arab khususnya,dan umumnya seluruh manusia dari
kesesatan yang selama ini mereka lakukan. Ajaran yang dibawa beliau melalui
wahyu Allah SWT yang terkandung dalam Al-Qur’an jika diamalkan dengan benar
akan mendatangkan rahmat/kebaikan bagi manusia, hewan, tumbuhan bahkan seluruh
alam semesta.
Dalam
kurun waktu kurang lebih 23 tahun, Nbi Muhammad berhasil membuktikan diri
sebagai pemimpin yang membawa rahmat (kebaikan-kebaikan) bagi dunia ini,
berawal dari misi beliau yaitu menanamkan sendi-sendi pokok kehidupan manusia
dam memelihara alam semesta, baik di Mekah maupun di Madinah yang menjadi
pangkal perjuangan beliau.
Setelah
Nabi Muhammad SAW wafat (hari senin, tanggal 12 Rabiulawal tahun 11 H/8 Juni
632 M pada usia 63 tahun), misi beliau dilanjutkan oleh para sahabat (Khulafaur
rasyidin) dan Khalifah-khalifah Islam berikutnya yang menyebarkan ajaran Islam yang
penuh rahmat ke berbagai pelosok dunia.
b. Pembawa
Kedamaian
Nabi
Muhammaad SAW tampil dengan kekuatan bimbingan wahyu dari Allah SWT. Rintangan
dan cobaan dating silih berganti, terutama di awal-awal beliau menjalankan
misinya di Mekah. Yang paling besar justru dating dari kerabat dan kaumnya
sendiri. Mereka menentang keras seruan Tuhan yang disampaikan Nabi Muhammad
SAW. Banyak pengikut nabi yang menjaadi korban penyiksaan dan pembunuhan. Nabi
dan para pengikutnya pernah pula diasingkan dan diboikot perekonomiannya.
Ancaman yang paling besar adalah persekongkolan penduduk Mekah yang dipimpin
oleh Abu Lahab dan Abu Jahal untuk membunuh Nabi Muhammad SAW.
Setelah
nabi dan para shabat hijrah ke Madinah, Islam berkembang lebih cepat dan mudah.
Penduduk Madinah sangat menerima nabi dan syariat yang beliau sampaikan.
Kemuliaan akhlak nabi dan kebenaran syariat yang beliau sebarkan menjadi sebab
bersatunya kaum Muhajirin Mekah dan kaum Anshar Madinah. Mereka hidup seperti
layaknya saudara kandung. Saling membantu, tolong menolong, dan saling
menghargai. Kaum Muslimin menjadi lebih kuat kedudukannya dan lebih maju
peradabannya.
Selama di Madinah, kaum Muslimin banyak
mengalami peperangan yang disebabkan mereka mempertahankan diri dari serangan
penduduk Mekah yang tak rela Islam berkembang dan lebih maju di Madinah.
Sebagian besar dari peperangan yang terjadi dimenangkan kaum Muslim. Dalam
peperangan , maupun dalam memperlakukan tawanan, Nabi Muhammad SAW terkenak
sebagai orang yang paling baik perlakuannya, sehingga musuhpun mengaguminya.
Menjelang akhir misi beliau, kota Mekah dapat ditundukkan tanpa kekuatan
senjata. Seluruh penduduk Mekah tunduk kepada nabi karena melihat wibawa nabi
dan kaum Muslimin saat itu. Tak terkecuali Abu Sufyan, seorang tokoh Mekah yang
sangat memusuhi beliau. Abu Sufyan menyatakan keislamannya saat itu juga.
Dengan takluknya kota Mekah, sangat terbuka peluang bagi nabi untuk
melaksanakan balas dendam terhadap orang-orang yang pernah menyakitinya. Namun,
yang terjadi justru beliau memaafkan mereka, penduduk Mekah pun secara
berbondong-bondong masuk agama Islam.
Dengan ditaklukkannya kota Mekah tanpa peperangan dan balas dendam,
jalinan kekeluargaan di Mekah menjadi tersambung kembali. Penduduk Mekah dan
Madinah hidup rukun, penuh damai, dan kuat dibawah pimpinan Rasulullah SAW
sesuai pesan beliau, ‘Janganlah kalian saling membenci, membelakangi, dan
saling dengki, jadilah hamba Allah yang bersaudara!’ (H.R. Muttafaq ‘Alaihi).
c. Pembawa Kemajuan
Masyarakat
Sebelum Nabi Muhammad SAW diangkat menjadi rasul menjalankan misi dari
Allah SWT, penduduk Mekah khususnya dan bangsa Arab pada umumnya hidup dalam
alam Jahiliah. Walaupun mereka memiliki ketrampilan dalam berniaga dan kepandaian
dalam sastra, mereka tidak memiliki pandangan hidup yang benar. Akhlak (tingkah
laku) mereka hampir menyerupai tingkah laku binatang, moral mereka hancur
akibat penyelewengan-penyelewengan akidah dan mereka sendiri.
Di
belahan dunia lain, bangsa Romawi dan Persia telah menapaki kemajuan di
berbagai bidang. Mereka telah jauh meninggalkan bangsa Arab. Dengan diutusnya
Nabi Muhammad SAW merubah bangsa Arab mulai dari keyakinan, kebiasaan yang
buruk, system perdagangan yang curang, penindasan kaum yang lemah, kea rah
bangsa yang beradab dan berfikir maju.
Di
zaman pemerintahan Khulafaurrasyidin dan dinasti-dinasti Islam berikutnya
bangsa Arab tampil sebagai bangsa yang diperhitungkan di dunia. Kekuasaan Islam
menyebar dan meluas ke berbagai penjuru dunia. Romawi dan Persia pun dapat
ditaklukan. Para ahli ilmu di berbagai bidang bermunculan, misalnya di bidang
agama, kedokteran, filsafat, arsitektur, seni, dan sebagainya. Kemajuan dicapai
di berbagai bidang. Kekuasaan Islam pun mencapai puncak keemasannya di zaman
Khalifah Abbasiyah yang bertempat di Irak (Bagdad).
Sejarah singkat nabi muhammad saw sabgat bagus dan menarik
BalasHapusSaya jadi tahu kisah nabi muhammad pada zaman dahulu
Nabi Muhammad lahir senin 12 Rabiulawal tahun fiil ibu nya Siti aminah ayah Abdullah meninggal sebelum beliau lahir.
HapusSejak kecil d rawat dan d susukan oleh Siti Halimah smpi usia 5th.Di usia 6th ibunya meninggal dan dirawat oleh kakenya Abdul Muthalib dan d teruskan pamannya Abu thailand.
Beliau d ajak berdagang dan bertemu Siti kehadiran dan d usia 40 melamar Nabi yg berusia 25.
Di usia 40th nabi d angkat mnjdi Rosi.
Nabi Muhammad saw sebagai rahmat bagi umatnya dan membawa kedamaian d manapun dan memajukan kesejahteraan umatnya.
Sejarah singkat nabi muhammad saw sangat bagus dan menarik
BalasHapusSaya jadi tahu kisah nabi muhammad pada zaman dahulu
Sejarah singkat nabi muhammad saw sangat bagus dan menarik
BalasHapusSaya jadi tahu kisah nabi muhammad pada zaman dahulu
assalamualaikum
BalasHapusWa'alaikum salam wr wb
HapusSejarah nabi Muhammad sangat membantu saya belajar
BalasHapusSejarah nabi muhammad saw sangat membantu saya belajar dari kehidupan zaman sebelumnya
BalasHapusSejarah singkat Nabi Muhammad SAW sangat menarik dan saya bisa tau kisah perjalanan hidup Nabi Muhammad SAW pada masa-nya.
BalasHapus